Pasca bencana Topan Haiyan yang meninggalkan ribuan korban jiwa, pengungsian skala besar, dan para korban yang masih hidup berjuang untuk bertahan hidup di tengah kelaparan, kehancuran, kekacauan, dan penjarahan, pemerintah Filipina mengumumkan negara dalam keadaan bencana nasional.
Presiden Benigno Aquino dalam pidatonya di stasiun televisi mengatakan negara dideklarasikan berada dalam keadaan bencana nasional untuk mempercepat tindakan pemerintah melakukan tindakan penyelamatan, memberikan bantuan dan rehabilitasi. Deklarasi keadaan darurat juga untuk membantu pemerintah mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Tingkat kehancuran pasca Topan Haiyan cukup parah, Aquino menyebutkan kehancuran membawa Filipina kembali ke situasi dimana informasi disampaikan dari mulut ke mulut, tidak ada medai massa seperti televisi, radio, dan internet sebagaimana yang tersedia bagi masyarakat dunia pada umumnya.
Pihak berwenang Filipina masih terus berjuang mengatasi dampak topan Haiyan yang melanda 41 dari 80 propinsi di Filipina, diperkirakan bencana itu menyebabkan 10.000 orang tewas di Tacloban. Mayat-mayat bergelimpanga di Tacloban, sebagian ditutupi terpal, namun sebagian dibiarkan terbuka. PBB mengatakan pihak berwenang di Tacloban melihat adanya kuburan massal dengan 300 hingga 500 mayat di dalamnya.
Penderitaan semakin bertambah dimana kota dicengkeram oleh maraknya penjarahan. Sebuah laporan menyebutkan serangan dilakukan terhadap truk Palang Merah Filipina yang membawa peralatan medis menuju kota. Mengatasi masalah tersebut pihak berwenang mengirim bantuan aparat polisi dan militer untuk memulihkan ketertiban. Pemerintah mengatakan siap mengirim tambahan petugas jika diperlukan. Penduduk setempat membentuk milisi dan akan menembak penjarah demi melindungi harta benda mereka.
Sejauh ini Tacloban mengandalkan suplai kebutuhan dan evakuasi warga pesawat militer yang terbang dekat Cebu. Aquino mengatakan 24.000 paket makanan keluarga telah didistribusikan di Tacloban pada hari Minggu, sementara 18,7 miliar Peso (430 juta USD) telah disisihkan dari dana bencana, dana kontingensi, dan tabungan. Dana tersebut akan dialokasikan untuk daerah-daerah yang terkena Haiyan.
Presiden Aquino mengatakan 21 negara mengirimkan bantuan, termasuk Indonesia, Inggris, Jepang, Singapura, Selandia Baru, Hongaria, Amerika Serikat, dan Rusia. Amerika Serikat mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington, membawa 5.000 pelaut dan lebih dari 80 pesawat. Sementara Rusia mengirimkan rumah sakit bergerak dan pekerja penyelamat.
Sumber: Maiwanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar