Diperkirakan hingga 300 orang turis asal Rusia hilang di Filipina, mereka terjebak di Manila dan wilayah lain akibat topan melanda negeri itu. Tidak ada komunikasi dengan para turis Rusia, lokasi pasti mereka belum diketahui. Sekretaris Ketiga Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Filipina Alexei Ilyuviev mengatakan belum ada kontak dengan para turis Rusia.
Pihak industri perjalanan (travel) Federasi Rusia belum menerima informasi tentang korban bencana topan dari kalangan turis Rusia.
Kedutaan Besar Rusia di Filipina masih melakukan upaya-upaya untuk membangun hubungan komunikasi dengan otoritas lokal atau pemerintah setempat dan Kementerian Darurat untuk mencari tahu informasi tentang keberadaan warga Rusia. Sebuah pesawat milik Kementerian Urusan Keadaan Darurat siap terbang ke Manila untuk melakukan evakuasi jika korban ditemukan.
Badai topan melanda pulau-pulau di Filipina pada 8 Nopember lalu. Badai topan dengan kecepatan 150 km perjam sedang mengarah ke Cina dan Vietnam. Evakuasi besar-besaran sedang dilakukan untuk menghindari terjadinya korban jiwa.
Data dari pihak berwenang maupun dari sumber tidak resmi tentang jumlah korban tewas akibat bencana topan tersebut sangat variatif. Berdasarkan data resmi, jumlah korban mencapai 1.500 orang, sementara data tidak resmi menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 10.000 orang.
Sumber: Pravda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar