Jumat, 22 November 2013

Pembangunan Jangka Menegah Indonesia Tahap 3

Dalam siaran persnya Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan saat ini Indonesia akan segera memasuki tahapan pembangunan jangka menengah tahap ke-3 yaitu pada tahun 2015 hingga 2019. Tentu saja disatu pihak kabar ini sangat menyenangkan, tapi di sisi lain saya agak kaget, ternyata kita sudah memasuki pembangunan jangka panjang tahap ketiga, lalu apa pencapaian nasional pada tahapan sebelumnya? Apa saja kesuksesan pembangunan periode sebelumnya? Apa yang telah diraih pemerintah?

Evaluasi Provincial Governance Strengthening Programme (PGSP) 22 Juli 2013 menyebutkan seiring pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014 Indeks pembangunan manusia (IPM) cenderung membaik. Tahun 2011, IPM kawasan Sumatera, Jawa dan Bali pada umumnya berada di atas rata-rata nasional (72,77). Untuk wilayah Sumatera dan Bali serta Indonesia Tengah dan Timur pada umumnya (kecuali Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara) berada di atas rata-rata nasional (72,77) IPM berada dibawah rata-rata nasional. Sementara itu daerah tertinggal seperti NTT, NTB dan Papua juga telah mengalami kemajuan tingkat IPM yang lebih pesat dibanding daerah lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut smengenai hal ini silahkan kunjungi situs PGSP di sini.

Untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah tahap tiga menurut Gusti digunakan empat wahana percepatan dan tujuh sasaran peningkatan ekonomi Nusantara. Empat wahana tersebut adalah Industri kebutuhan dasar (pangan, obat-obatan, energi, dan air bersih), Industri kreatif (berbasis budaya dan ICT), dan Industri berbasis daya dukung daerah (S&T park dan industrial park), serta Industri strategis (pertahanan, transportasi). Dengan menggunakan empat wahana maka diharapkan tujuh sasaran MP3EI 2010 - 2025 dapat tercapai.

Apa saja tujuh sasaran MP3EI 2010 – 2025 tersebut? Menristek menjelaskan tujuh sasaran MP3EI 2010 – 2025 tersebut adalah sistem insentif dan regulasi yang mendukung inovasi dan budaya penggunaan produk dalam negeri, Peningkatan kualitas dan fleksibilitas perpindahan sumber daya manusia, Pembangunan pusat-pusat inovasi untuk mendukung IKM, Pembangunan klaster inovasi daerah, Sistem remunerasi peneliti, Revitalisasi infrastruktur R&D, dan Sistem dan manajemen pendanaan riset yang mendukung inovasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar