Selasa, 18 Maret 2014

Aktivis Cegah Militer Ukraina Capai Perbatasan Rusia

Puluhan relawan dari Wilayah Donbas di Timur Ukraina telah menyiapkan pos-pos pemeriksaan untuk mencegah personil militer Ukraina agar tidak mencapai perbatasan Rusia, hal itu disampaikan oleh salah seorang organiser kepada media Russia Today (RT). Deputi Direktur grup bernama Milisi Rakyat Donbas (People’s Militia of Donbas), Sergey Tsyplakov kepada RT mengatakan kelompoknya sedang mengkoordinir para aktivis tak bersenjata dalam membentuk pos-pos (telah mencapai lebih dari 20 pos) di berbagai jalan di wilayah tersebut.

Tujuan mendirikan pos-pos tersebut untuk mencegah peralatan militer Ukraina mencapai perbatasan Timur dengan Rusia, dengan pencegahan tersebut diharapkan dapat menekan kemungkinan peningkatan eskalasi lebih lanjut dari konflik di wilayah tersebut. "Ada 10 sampai 30 orang pada setiap pos", demikian disampaikan Tsyplakov.

Lebih lanjut dijelaskan mayoritas pos dibangun dekat pos polisi, dan pihak polisi memberikan bantuannya. Tapi beberapa pos berada di wilayah sedikit terisolasi, di tempat-tempat tersebut lebih banyak relawan mengambil inisiatif. Orang-orang memberikan bantuannya dengan dengan membangun tenda dan mengumpulkan kayu bakar.

Masyarakat diminta memberikan donasi atau membawa peralatan untuk keperluan pos, sementara Milisi Rakyat Donbas memberikan dukungan logistik. Masyarakat juga memberikan bantuan makanan agar pos bisa terus beroperasi. Pihak Milisi Rakyat Donbas senantias berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mengirim orang-orang ke pos-pos berbeda.

Relawan di tiap pos memiliki semangat sama, yaitu menghindari peningkatan eskalasi kekerasan dan berupaya menghindari pertumpahan darah. Jika melihat peralatan militer datang, para relawan memblok sungai dan jalur kereta sebagai sarana transportasi. "Mereka adalah warga damai ... Mereka tidak menginginkan perang", ujar Tsyplakov.

Tsyplakov menceritakan bahwa peralatan militer terlihat bergerak menuju perbatasan Timur dengan Rusia, artileri, tank, sistem pertahanan anti rudal, terlihat diangkut dari Kiev. Sebelumnya, pada hari Minggu dilaporkan peralatan militer berat milik Ukraina, termasuk kendaraan pengangkut personil militer yang dilengkapi dengan senjata, dan kendaraan tempur infanteri bergerak menuju perbatasan Rusia.

Warga telah mengunggah beberapa video yang menunjukkan peralatan militer berat bergerak menuju Timur wilayah Ukraina. Akhir pekan, aktivis dari wilayah Lugans dan Donetsk memblok pasukan yang membawa peralatan militer. Dekat Donetsk, Milisi Rakyat Donbas memaksa pasukan Ukraina untuk berbalik arah, sementara di Lugansk para aktivis menghentikan pergerakan pasukan, mereka melakukan patroli 24 jam, menjaga pergerakan peralatan militer dan menjaga pergerakan lebih lanjut.

Sementara kepala pemerintahan wilayah Donetsk Ukraina, Sergey Taruta, bersama saudaranya menggunakan uang pribadi mereka untuk menggali parit di sepanjang perbatasan dengan Rusia sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan serangan militer Rusia.

Sumber: Russia Today (RT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar